Tuesday 1 July 2014

Rahasia Bisnis



Sekarang mari kita membahas salah satu bidang saja di atas yang mencapai 74% yaitu bisnis. Apa itu Bisnis? Bisnis adalah suatu usaha yang bukan hanya sekedar menjual produk barang atau  jasa tetapi adalah suatu usaha yang disertai dengan Sistem.
Hal-hal yang mempengarusi kesuksesan dalam berbisnis:
1.  Produk
Produk tentu harus diminati oleh pasar agar laku untuk dijual.
2.  Harga (price)
     Harga yang sesuai dengan harga pasar.  Harga bisa naik turun, banyak penawaran (saingan) harga turun, sedikit penawaran harga naik.
3.  Penyampaian produk
     Bagaimana agar produk bisa sampai ke konsumen atau di mana konsumen bisa mencari produk tersebut bila suatu saat membutuhkan.
4.  Lokasi (place)
     Tempat yang dekat dengan bahan baku dan dekat dengan konsumen.
5.  Promosi
     Agar produk bisa lebih dikenal, meningkatkan nama, sehingga banyak konsumen.
6.  Servis /pelayanan.
     Agar konsumen tidak kecewa sehingga tidak menjatuhkan nama perusahaan dan suatu saat bisa membeli lagi.
Prinsip dalam berusaha adalah dengan modal sekecil-kecilnya mencapai untung yang sebesar-besarnya. Ada bisnis yang harus langsung dengan modal besar baru bisa berjalan, contoh pabrik semen, ada yang dengan modal kecil dulu sudah bisa berjalan, contoh toko, pertama dengan modal kecil seiring dengan berjalannya waktu apabila laba usaha juga masuk lagi ke investasi lagi maka semakin lama menjadi semakin besar. Akan tetapi untuk mempercepat proses, apabila usaha sudah menunjukkan potensi yang besar perlu ditambah modalnya agar lebih cepat lagi berkembang. Untuk bisa berbisnis tidak harus memiliki bisnis sendiri tapi bergabung dengan bisnis orang/perusahaan yang sudah ada.
 
Sistem Bisnis
Apa itu sistem? Sistem adalah suatu usaha yang bisa berjalan dengan sendirinya dengan sedikit campur tangan oleh pemiliknya. Jadi agar bisnis bisa berjalan dengan sendirinya secara kontinyu maka perlu sistem.
Contoh:
Bekerja yang tanpa sistem adalah karyawan, kuli, mereka tidak mempunyai sistem tapi bekerja pada sistem pihak lain/perusahaan karena bekerja dengan tenaga dan dibayar sesuai dengan tenaga yang telah dikeluarkan. Sedangkan perusahaan milik pe-bisnis berjalan dengan sistem.
Agar perusahaan berjalan secara kontinyu, maka perlu sistem yang sebaik-baiknya. Ada sistem yang sederhana seperti perusahaan home industi dan ada sistem yang canggih biasanya perusahaan-perusahaan besar. Contoh: ada bank-bank kecil lokal yang bekerja dengan sistem sederhana sedangkan bank-bank nasional atau internasional yang bejalan dengan sistem yang canggih dengan menggunakan sistem pembukuan online sehingga bisa transaksi dari mana saja, memakai ATM, bahkan saat ini bisa via internet dan handphone. Ada toko yang memakai pembukuan biasa dan ada yang memakai sistem yang canggih seperti departement store, toko swalayan (contoh: Indomaret, Alfamart), restoran, produsen makanan yang mempunyai cabang di mana-mana bahkan sampai di seluruh dunia seperti McDonalds (MD) dan Kentucky Frend Chicken (KFC).
Itulah sistem yang canggih untuk mempermudah perjalanan usahanya. Meskipun cabangnya ada di seluruh dunia bagaimana pemiliknya? Pemilik usaha tentu tidak mengurusi secara detail karena sudah memiliki sistem, ia hanya menangani masalah-masalah teknis yang bersifat umum saja. Namun demikian sistem bekerja sesuai dengan rancangan sebelumnya dan mengalirlah uang secara terus-menerus.
Sistem ibarat mesin yang berjalan sesuai dengan program yang dirancang sebelumnya, begitulah dalam bisnis yang bersistem. Coba MD, apa yang dijual? Bukankah dengan menjual ayam masyarakat umum kitapun bisa membuatnya? Tapi mereka mempunyai sistem yang canggih sehingga bisa berjalan dengan baik dan MD memperlebar sayap bisnisnya ke seantero dunia.

Kisah ilustrasi tentang sistem:  
Terdapatlah dua orang saudara yang hidup di daerah terpencil bernama Husin dan Imron. Meraka tidak mendapatkan harta warisan dari orang tuanya. Daerah mereka jauh dari sumber mata air. Mereka dan beberapa orang warga bekerja mengambil air dari sumber air untuk dikonsumsi oleh masyarakat di daerah itu. Waktu terus berjalan, penghasilan dari mengambil air tiap hari untuk ukuran mereka adalah sudah cukup lumayan karena bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Namun mereka juga bisa bekerja ekstra keras lagi untuk menghasilkan income yang lebih besar.
Husin mempunyai ide dan mengutarakannya kepada Imron untuk merancang membuat pipa air dari sumber mata air ke daerah itu. Namun Imron tidak setuju dengan mengatakan: ”Buat apa sulit-sulit dengan cara begitu, toh dengan cara mengambil dengan ember penghasilan kita sudah lumayan kan?”
Tapi Husin rupanya tidak putus asa, ia sampaikan alasan bagaimana keuntungannya apabila nanti sudah jadi: “Ya itu sekarang, tapi nanti kita kan menjadi ringan apabila sudah jadi, kita tidak perlu capek-capek seperti sekarang lagi”.
Imron menjawab: ”Berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk itu? Bukankah kita tidak punya uang sebanyak itu”.
Husin: “Ya, kita sekarang memang tidak punya, tapi kita kan bisa membeli sedikit demi sedikit sampai bisa jadi”.
Imron: “Penghasilan kita saat ini kan sudah lumayan tapi juga tidak berlebihan, kalau masih untuk itu kan ekonomi kita jadi sulit karena untuk membuat seperti itu kan juga tidak mudah, ya kalau berhasil.”
Husin “Saya yakin berhasil, bukankah air adalah kebutuhan fital bagi manusia? Bukankah semakin lama kebutuhan itu akan semakin besar?”
Imron: “Aaah sudahlah, bukankah kita sudah berkecukupan sekarang, daripada repot-repot mikir ini dan itu penghasilan kita yang sekarang kan sudah pasti, kalau kamu mau ya buat saja sendiri.”
Akhirnya Husinpun mulai merancangnya. Tiap hari selain ia tetap bekerja mengambil air dengan ember ia juga meluangkan waktunya untuk menggali tanah yang akan dilewati untuk jalur pipa. Penghasilannyapun agak berkurang karena waktu bekerja membawa air juga berkurang. Disamping itu sebagian hasilnya digunakan untuk membeli pipa beserta peralatannya yang diperlukan.
Imron mengatakan lagi kepada Husin: “Sudahlah, dari pada capek-capek lebih baik kita bekerja yang sudah pasti saja, buat apa merancang yang aneh-aneh?” Tapi Husin tidak putus asa ia terus merancangnya.
Imron bisa membeli berbagai barang-barang kebutuhan hidup lain sehingga tampak lebih mapan daripada Husin, tapi Husin hanya membeli pipa yang saat itu belum ada hasilnya.
Begitulah… waktu terus berjalan selama beberapa tahun, dan akhirnya… pipa itupun jadi. Imron masih tetap mengambil air dari ember setiap hari dengan hasil seperti sejak awal bekeja, dan Husin mulailah mengalirkan pipa airnya dan air itupun mengalir. Husin tidak membawa ember lagi untuk mengambil air, tapi ia hanya mengontrol kelancaran aliran air.
Kini Husin bisa mendapatkan income dengan hanya sedikit kerja namun air terus mengalir menuju ke daerahnya, uangpun mengalir ke kantongnya sederas aliran air tanpa perlu repot-repot lagi seperti dulu. Di saat Husin sakit misalnya air tetap mengalir dan uang berarti juga tetap mengalir, sedangkan Imron? Saat ia sakit ia tidak bisa bekerja mengambil air, dan uangnya juga berhenti!
Rupanya bukan hanya sampai di situ, masyarakat sangat antusias menyambut aliran air itu karena sangat bermanfaat. Maka Husin merancang memperbesar lagi jalur pipa dan memperbanyak cabang aliran airnya? Ia investasikan sebagian hasilnya untuk membangun pipa yang lainnya lagi. Kini masyarakat gembira karena air bisa terpenuhi dengan mudah, Husinpun juga gembira karena uang terus mengalir ke kantongnya. Karena jumlah pipanya cukup banyak maka ia mengajak beberapa orang untuk bekerja mengurusi aliran air itu, mencatat pelanggan dan pembayarannya. Disaat Husin sedang berliburpun atau sedang sakit uangnya tetap mengalir.
Kini, tahun demi tahun telah berlalu, Husin dan Imron sudah sama-sama tua, keadaannya sungguh jauh berbeda. Imron kini tergantung dengan anaknya untuk kehidupannya karena sudah tidak bisa mengambil air lagi, sedangkan Husin? Ia kini tinggal menikmati hasilnya. Ia bisa hidup dengan tenang, bisa mengadakan kegiatan-kegitan sosial kepada masyatakat di sekitarnya. Usahanyapun nanti akan bisa diwariskan kepada anak cucunya.
 
Cara memiliki sistem
Bagaimana cara untuk memiliki sistem? Menurut pakar bisnis Robert T. Kiyosaki dalam bukunya “Guide To Investing” ada 3 cara sbb:

1.Membuat sendiri
Untuk membuat sendiri sistem sangat besar modal yang diperlukan. Namun seperti yang sudah dibahas, ada bisnis yang sudah bisa berjalan dengan modal yang kecil saja.

2.Waralaba / Francise
Pemilik bisnis yang sudah canggih untuk memperlebar sayap usahanya maka mengajak orang-orang dari daerah lain untuk ikut dalam sistemnya yaitu membuka cabang, itulah bisnis waralaba/franchise. Contoh, MD memperluas cabangnya di Indonesia dengan menawarkan peluang tersebut kepada orang Indonesia untuk membeli waralaba atas nama MD. Dengan biaya pembelian itu maka pemilik waralaba di Indonesia selain menyiapkan lahan dan tempat maka akan mendapatkan berbagai perlengkapan di bawah bendera MD dan mendapatkan training untuk menjalankan usaha tersebut. Pemilik sistem (MD) untung, yang ikut sistem yaitu (pemilik waralaba) juga untung.

3.Mengikuti sistem bisnis
Mengikuti bisnis pihak lain seperti reseller (membeli dan menjual/promosi), afiliasi (menjual/promosi), dropship (menjual tanpa men-stok) tidak perlu memiliki sistem. Prosedurnya adalah pemilik bisnis yang memiliki sistem, member (yang ikut dalam bisnis) adalah yang masuk/ikut dalam sistem. Income yang didapat oleh member adalah sesuai dengan jumlah penjualan yang dihasilkannya.
 
Cash flow orang-orang kaya
Menurut hasil survey orang-orang kaya yang ada umumnya berasal dari orang kebanyakan (tidak kaya) dan bukan warisan. Bagaimana sistemnya sehingga bisa demikian? Bagaimana mereka bisa mendapatkan kekayaan?

Inilah Cash flow orang-orang kaya:
1.Sebagian penghasilan untuk investasi,
2.Sebagian hasil investasi untuk investasi lagi,
3.Ulangi terus langkah 1 & 2.
Itulah cash flow bagaimana orang-orang tersebut bisa menjadi kaya. Untuk itu ikuti dengan konsisten cash flow tersebut untuk meraihnya. Maksimalkan asset. Perlu diketahui bahwa asset adalah sesuatu yang bisa digunakan untuk menghasilkan uang. Jadi rumah dan mobil yang ditempati bukanlah merupakan asset karena tidak produktif, tapi apabila rumah yang dikontrakkan atau mobil yang disewakan itu adalah termasuk asset. Semua milik perusahaan adalah asset karena merupakan alat untuk usaha.
Untuk modal investasi yang besar tidaklah sulit untuk mencari tempat investasi pada perusahaan-perusahaan yang besar karena sistim manajemen yang sudah profesional  dengan sistim akuntansi (laporan keuangan) yang bagus, juga bisa membeli investasi di pasar saham. Namun untuk modal kecil perlu kreatifitas sendiri untuk menanamkan modalnya dalam bidang yang bernilai investasi. Apabila konsisten dengan rancangan cash flow di atas maka nilai invesatasi seperti bola salju yang semakin lama semakin besar.  Contoh investasi  pada masyarakat kecil : Pemilik toko menanamkan kembali hasil/laba tokonya untuk mengisi kembali , Petani di desa membeli kambing/sapi untuk dikembang biakkan, Orang yang tidak bisa memelihara kambing / sapi dipelihar/diternakkan oleh orang peternak kambing.

Paradigma Lama:

Sekolah -> capai nilai tinggi -> cari pekerjaan -> keamanan finansial.

Paradigma Baru:

Sekolah -> capai nilai tinggi -> bangun bisnis -> kebebasan finansial.

Untuk mencapai kekayaan adalah dengan mengikuti paradikma baru.
Keamanan finansial adalah penghasilan yang sudah ditentukan jangka waktu dan jumlahnya dengan pekerjaan yang juga sudah ditentukan pula waktunya, tidak mempunyai sistem namun bekerja pada sistem. Sedangkan kebebasan finansial adalah bebas untuk menentukan waktu kerja dan nilai pendapatannya yang mana besar kecilnya akan sangat tergantung dengan hasil usahanya.

Keamanan financial :
Kebebasan financial :
-Kerja untuk orang lain
-Kerja untuk diri sendiri
-Kerja dilakukan menurut jam
-Kerja dilakukan menurut kalender
-Jam kerja tetap
-Jam kerja luwes
-Jadwal tetap
-Jadwal berdasar bagi tugas-tugas
-Beban kerja tetap
-Beban kerja berubah menurut tuntutan tugas
-Lokasi kerja ditetapkan
-Lokasi kerja bisa dipilih
-Tugas-tugas kerja adalah spesifik
-Tugas-tugas kerja berbeda-beda
-Peran ditentukan oleh gambaran pekerjaan
-Peran ditentukan oleh tuntutan tugas-tugas
-Rumah dan kerja terpisah
-Rumah dan kerja bisa dipadukan
-Kebiasaan-kebiasaan kerja adalah metodis
-Kebiasaan-kebiasaan kerja adalah lentur
-Perilaku sikap kerja terkendali
-Perilaku sikap kerja ekspresif
-Keterdugaan lebih disukai
-Spontanitas lebih disukai
-Menunda kebebasan hingga pension
-Memikmati kebebasan sekarang.

Saat ini di Indonesia sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Saat ini Anda mungkin punya lebih banyak peluang menjanjikan untuk bekerja sendiri dari pada menemukan pekerjaan yang baik dan berupah tinggi.
Jadi mengapa orang yang sudah bekerja mapan perlu memiliki bisnis yang bersistem? Menurut menurut Robert Kiyosaki ”Orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan (sistem), orang lain mencari pekerjaan”.

Ikuti cash flow untuk meraih kekayaan seperti yang telah dibahas di depan yaitu bisnis yang bersistem. Keuntungan dalam bisnis bersistem:
1.  Nilai investasi berputar terus dan berpotensi mendapatkan penghasilan yang berlipat ganda dibandingkan dengan tabungan,
2.  Nilai investasi akan mengikuti inflasi. Contoh kita beli 1 gram emas tahun 1990 dengan harga Rp.23 ribu, tahun 2000 1 gram emas sekitar Rp.150.000,-, tahun 2010 harganya sekitar Rp.450 ribu, maka apabila dijual sekarang yang didapat adalah dengan nilai sekarang. Begitu juga      investasi yang sudah menjadi asset misalnya barang dagangan, apabila ada kenaikan harga barang maka otomatis nilai barang itu juga naik mengikut inflasi.   

Pekerjaan jangka pendek dan jangka panjang
Pekerjaan jangka pendek adalah pekerjaan yang dikerjakan sekarang dan menghasilkan uang sekarang juga, untuk selanjutnya adalah tergantung dari pekerjaan selanjutnya. Ini adalah untuk pekerja/employe. Pekerjaan jangka panjang adalah pekerjaan yang dilakukan sekarang disamping menghasilkan sekarang tapi juga mempunyai nilai investasi untuk jangka panjang ini adalah untuk pe-bisnis.

Sekarang lihatlah bagaimana pekerjaan Anda?

A.Sudah layak.
Bersyukurlah karena saat ini sulit mencari pekerjaan yang layak. Namun jangan lupa untuk memiliki/ikut bisnis yang bersistem.

B.Tidak layak atau kurang layak.
Bila hendak melangkah ke profesi lain ada 3 istilah: 
1.Bakar kapal
Dengan istilah bakar kapal, begitu mau pindah ke kapal lain, kapal sebelumnya dibakar sehingga tidak bisa kembali lagi dan 100% alias alih profesi. Hal ini bisa terjadi apabila optimis dengan profesi baru. 
2.Pindah kapal satu kaki
Yaitu tetap menggunakan profesi / bisnis sebelumnya, bila sudah berhasil baru pindah ke kapal lainnya. 
3.Berpindah-pindah kapal
Tetap berbisnis/bekerja sebagaimanana sebelumnya, namun  juga mengikuti bisnis lain.
Apapun profesi Anda, profesi yang dijalankan ada kalanya karena keterpaksaan dan ada kalanya karena kemauan.
Menurut paul dan sarah Edward pakar kewirausahaan ada hal-hal yang bisa merubah pekerjaan, yaitu: 
1.Impian yang pupus
Sekalipun Anda bersekolah, bekerja keras, dan berbuat semampu Anda, Anda mungkin tidak bisa mendapat suatu pekerjaan, apalagi pekerjaan yang bagus, atau pekerjaan tetap. Ironisnya, meskipun diperlukan pendidikan tinggi untuk memperoleh nafkah yang baik di masa kini, para lulusan perguruan tinggipun tidak menemukan pekerjaan yang setara dengan pendidikan mereka dan harapan-harapan mereka. Maka sebagai langkahnya ia bekerja apa adanya. 
2.Impian yang lahir dari krisis
Mungkin sudah punya pekerjaan yang mapan, tapi krisis bisa saja terjadi yang tidak bisa dihindari. Misalnya di-PHK, istri yang kehilangan suaminya sehingga memunculkan suatu tekat “Saya Harus Berbuat Sesuatu…”. 
3.Impian lahir karena pilihan
Bagi sebagian orang, tidak ada krisis yang mempercepat mereka mengejar impian-impian mereka. Sangat berlawanan, mereka memutuskan saja tidak lagi mau mengompromikan, menunda-nunda, atau melepaskan yang ada dalam hati dan jiwa mereka. Jadi mereka menghimpun keberanian mereka untuk membuat suatu pilihan tertentu yang akan mengubah hidup mereka. 40% dari mereka yang berusaha sendiri telah mengambil putusan sadar untuk menemukan suatu rute mandiri menuju impian-impian mereka. Mereka membaca atau mendengar tentang banyaknya peluang menarik dan mengasyikkan yang sedang ditekuni orang-orang lain dan sangat bersemangat untuk berbuat sesuatu tentang situasi mereka juga. 
4.Impian yang lahir karena kebetulan
Selain menghadapi suatu krisis atau membuat suatu pilihan, sekitar 20% dari orang-orang yang menetapkan masa depan mereka sendiri entah bagaimana “tersandung” ke dalam kehidupan baru mereka secara tak disengaja/kebetulan. Sekonyong-konyong mereka menjumpai suatu peluang yang sebelumnya tidak ada dan menyadari itu bisa menjadi rute untuk melakukan apa yang selalu mereka ingin lakukan. Atau mereka dihadapkan dengan suatu peristiwa berlawanan, serangkaian kebetulan yang menyebabkan ditekuninya suatu jalur baru yang benar-benar tak diduga atau diharapkan tetapi yang diterima dengan tangan terbuka. Dalam menceritakan bagaimana mereka sampai melakukan apa yang saat ini mereka kerjakan, mereka sering mengatakan sesuatu seperti “Siapa yang akan mengira…”
5.Kekuatan yang mengubah alam kerja
Teknologi yang merakyat yang telah banyak merubah alam kerja manusia dewasa ini. Teknologi baru informasi dan komunikasi secara dramatis mengubah cara hidup dan kerja kita. Teknologi baru juga tengah meletakkan perkakas-perkakas canggih yang dulu tersedia hanya bagi organisasi-organisasi/perusahaan-perusahaan besar menuju ke dalam genggaman orang-orang yang menggunakannya untuk memulai usaha-usaha di rumah dan usaha-usaha kecil lain. Dulu, selain harganya juga sangat mahal, komputer yang saat ini ada di atas meja kita membutuhkan seruangan penuh dan beberapa tenaga untuk bisa dioperasikan. Mesin fotokopi yang berdiri di dekatnya dulunya seukuran almari. Brosur yang bisa kita hasilkan menggunakan komputer, software, dan printer kita dulunya membutuhkan staf disain profesional dan percetakan luar. Mesin penjawab voice-mail yang terletak di rak buku kita tidak lebih besar dari sebuah buku tetapi mengerjakan apa yang dulu memerlukan sekretaris, dan saat mesin itu menerima panggilan, si penelepon tidak tahu apakah ia telah menghubungi sebuah perusahaan besar di sebuah gedung tinggi atau sebuah bisnis perorangan sambilan yang beroperasi di kamar tidur.Kini dengan komputer dan teknologi telekomunikasi, kita bisa bekerja nyaris dari mana saja, di kota atau pinggir kota, kota kecil atau daerah pertanian, puncak gunung atau tepi laut, di darat atau lepas pantai. Rumah, mobil, kapal, dan kantor kecil kita menampung kemampuan sebuah perusahaan bonafid. Kita bisa memiliki telepon, komputer, printer, fax, modem, dan mesin fotokopi bermutu profesional yang semua bisa muat dengan mudah di atas meja atau di dalam almari! Sekarang potensi besar ini bisa dijalankan oleh siapapun bahkan meskipun tidak mempunyai komputer sendiri hanya rental (sewa) saja dan bisa menggunakan jasa warnet (warung internet).
Bagaimanakah Anda? Sudah seharusnya Anda lebih inisiatif untuk memanfaatkan berbagai peluang dari potensi yang ada. Dengan internet sekarang potensi besar ini terbuka untuk semua orang, ya teknologi kini yang membuka peluang itu. Kita berpeluang untuk membangun sistem yang canggih dari internet.
Untuk jangka panjang kita bukan bekerja semakin keras karena tenaga yang semakin lama semakin berkurang, tapi kerja yang lebih pintar. Untuk hal ini kita tidak bisa mengandal kecerdasan otak atau IQ yang tinggi tapi perlu kecerdasan finansial (FQ=Financial Quorient) yang akan mengubah pola pikir kita tentang keuangan untuk jangka pendek dan panjang.
 
Cita-cita dan pekerjaan
Bagaimana sikap Anda terhadap perkejaan?
Pertama, senang sebagai suatu ibadah sebagai kewajiban yang diamanahkan kepada manusia, apa yang diusahakan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk kebutuhan keluarga dan kebajikan.
Kedua, merasa sebagai beban hidup.

Ikuti sikap yang pertama.
Apa Motiovasi Anda bekerja?
1.Untuk mendapatkan materi sebanyak-banyak.
2.Untuk mencapai kebahagiaan dengan cara memperoleh materi.
Motivasi yang kedua.
Apa cita-cita Anda?
Tentu jawabannya satu.yaitu bahagia.

Hal apa yang bisa membahagiakan Anda? Hasil yang besar/materi yang banyak?
Bukan segala-galanya. Materi merupakan satu alat saja untuk mencapai kebahagiaan, tapi materi yang berlimpah bukan menjamin kebahagian, masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Hidup jadi nyaman apabila ada keseimbangan, ada kebutuhan batin, kebutuhan bersama keluarga, kebutuhan beristirahat yang cukup, kebutuhan rohani. Bertindak adillah kepada diri sendiri, keluarga dan orang lain. Hasil besar tapi semakin sibuk itulah yang seringkali terjadi. Orang yang hanya mempekerjakan dirinya saja dengan mengabaikan kesehatan, kurang ibadah dan kebutuhan lain maka berarti tidak adil kepada dirinya sendiri.

Apa yang Anda lakukan seandainya tahu bahwa satu bulan lagi Anda meninggal dunia?
Tentu beribadah sebanyak-banyaknya, berkumpul dengan keluarga, berlaku sosial kepada orang lain. Kita tidak tahu kapan meninggal seharusnya bisa membagi waktu untuk itu sejak sekarang. Oleh sebab itu mengapa kita sehari-hari hanya disibukkan oleh pekerjaan yang seolah tidak kenal dengan waktu? Hal yang perlu digaris bawahi adalah apakah Anda ingin menjadikan diri Anda P7 yaitu Pergi Pagi Pulang Petang Pendapatan Pas-Pasan sampai akhir hayat? Tentu tidak ingin bukan?
Mendapatkan pekerjaan yang mapan bukanlah merupakan cita-cita, tapi pekerjaan adalah sebuah alat untuk mencapai cita-cita. Lalu apa cita-cita Anda?
Ikuti cash flow orang-orang kaya. Tidak perlu mengandalkan jumlah yang besar tapi perlu konsisten. Ikuti peluang yang mengarah pada perjalanan sistem.
Sikap orang apabila mendapatkan peluang baru:
90% menunggu bukti,
10% mencoba,
Jadilah orang yang berani untuk mencoba

Kesimpulan:
*Kita perlu memiliki suatu langkah bisnis agar:

1.Semakin lama menghasilkan income yang semakin besar,
2.Semakin lama tenaga yang diperlukan semakin kecil (semakin ringan).


*Mengapa demikian?
  1. Waktu yang terus berjalan (tidak kembali) terus memakan usia kita,
  2. Semakin lama tenaga kita semakin berkurang,
  3. Semakin perlu banyak perhatian kepada keluarga,
  4. Semakin perlu ketenangan dan memperbanyak ibadah karena usia yang semakin berkurang (bukan bertambah lho…),
  5. Semakin perlu kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

*Jalan keluar:
Membuat atau mengikuti suatu bisnis yang menyebabkan:
  1. Sistim bekerja untuk kita,
  2. Waktu berjalan sebagai investasi.
Ingat cash flow untuk meraih kekayaan:
  1. Sebagian penghasilan untuk investasi, 
  2. Sebagian hasil investasi untuk investasi lagi,
  3. Ulangi terus 1 & 2.
Langkah dengan contoh ilustrasi:
1.   Sekarang tetap mengambil air dari ember (bekerja),
2.   Sebagian hasil dari mengambil air di ember gunakan untuk membangun pipa (sebagian hasil untuk merancang bisnis sistematis),
3.   Terus ulangi dan lakukan dengan disiplin.

Seperti ucapan Robert T. Kiyosaki:
"Lakukan sekarang, sebelum Anda membutuhkan."

No comments:

Post a Comment