Sekarang mari
kita membahas salah satu bidang saja di atas yang mencapai 74% yaitu bisnis.
Apa itu Bisnis? Bisnis adalah suatu usaha yang bukan hanya sekedar menjual
produk barang atau jasa tetapi adalah
suatu usaha yang disertai dengan Sistem.
1. Produk
Produk tentu harus
diminati oleh pasar agar laku untuk dijual.
2. Harga (price)
Harga yang sesuai dengan harga pasar. Harga bisa naik turun, banyak penawaran
(saingan) harga turun, sedikit penawaran harga naik.
3. Penyampaian produk
Bagaimana agar produk bisa sampai ke
konsumen atau di mana konsumen bisa mencari produk tersebut bila suatu saat
membutuhkan.
4. Lokasi (place)
Tempat yang dekat dengan bahan baku dan
dekat dengan konsumen.
5. Promosi
Agar produk bisa lebih dikenal,
meningkatkan nama, sehingga banyak konsumen.
6. Servis /pelayanan.
Agar konsumen tidak kecewa sehingga tidak
menjatuhkan nama perusahaan dan suatu saat bisa membeli lagi.
Prinsip
dalam berusaha adalah dengan modal sekecil-kecilnya mencapai untung yang
sebesar-besarnya. Ada bisnis yang harus langsung dengan modal besar baru bisa
berjalan, contoh pabrik semen, ada yang dengan modal kecil dulu sudah bisa
berjalan, contoh toko, pertama dengan modal kecil seiring dengan berjalannya
waktu apabila laba usaha juga masuk lagi ke investasi lagi maka semakin lama
menjadi semakin besar. Akan tetapi untuk mempercepat proses, apabila usaha
sudah menunjukkan potensi yang besar perlu ditambah modalnya agar lebih cepat
lagi berkembang. Untuk bisa berbisnis tidak harus memiliki bisnis sendiri tapi
bergabung dengan bisnis orang/perusahaan yang sudah ada.
Sistem Bisnis
Apa
itu sistem? Sistem adalah suatu usaha yang bisa berjalan dengan sendirinya
dengan sedikit campur tangan oleh pemiliknya. Jadi agar bisnis bisa berjalan
dengan sendirinya secara kontinyu maka perlu sistem.
Contoh:
Bekerja yang
tanpa sistem adalah karyawan, kuli, mereka tidak mempunyai sistem tapi bekerja
pada sistem pihak lain/perusahaan karena bekerja dengan tenaga dan dibayar
sesuai dengan tenaga yang telah dikeluarkan. Sedangkan perusahaan milik
pe-bisnis berjalan dengan sistem.
Agar perusahaan
berjalan secara kontinyu, maka perlu sistem yang sebaik-baiknya. Ada sistem
yang sederhana seperti perusahaan home industi dan ada sistem yang canggih
biasanya perusahaan-perusahaan besar. Contoh: ada bank-bank kecil lokal yang
bekerja dengan sistem sederhana sedangkan bank-bank nasional atau internasional
yang bejalan dengan sistem yang canggih dengan menggunakan sistem pembukuan
online sehingga bisa transaksi dari mana saja, memakai ATM, bahkan saat ini
bisa via internet dan handphone. Ada toko yang memakai pembukuan biasa dan ada
yang memakai sistem yang canggih seperti departement store, toko swalayan
(contoh: Indomaret, Alfamart), restoran, produsen makanan yang mempunyai cabang
di mana-mana bahkan sampai di seluruh dunia seperti McDonalds (MD) dan Kentucky
Frend Chicken (KFC).
Itulah
sistem yang canggih untuk mempermudah perjalanan usahanya. Meskipun cabangnya
ada di seluruh dunia bagaimana pemiliknya? Pemilik usaha tentu tidak mengurusi
secara detail karena sudah memiliki sistem, ia hanya menangani masalah-masalah
teknis yang bersifat umum saja. Namun demikian sistem bekerja sesuai dengan
rancangan sebelumnya dan mengalirlah uang secara terus-menerus.
Sistem
ibarat mesin yang berjalan sesuai dengan program yang dirancang sebelumnya,
begitulah dalam bisnis yang bersistem. Coba MD, apa yang dijual? Bukankah
dengan menjual ayam masyarakat umum kitapun bisa membuatnya? Tapi mereka
mempunyai sistem yang canggih sehingga bisa berjalan dengan baik dan MD
memperlebar sayap bisnisnya ke seantero dunia.
Kisah ilustrasi tentang
sistem:
Terdapatlah
dua orang saudara yang hidup di daerah terpencil bernama Husin dan Imron.
Meraka tidak mendapatkan harta warisan dari orang tuanya. Daerah mereka jauh
dari sumber mata air. Mereka dan beberapa orang warga bekerja mengambil air
dari sumber air untuk dikonsumsi oleh masyarakat di daerah itu. Waktu terus
berjalan, penghasilan dari mengambil air tiap hari untuk ukuran mereka adalah
sudah cukup lumayan karena bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Namun mereka juga
bisa bekerja ekstra keras lagi untuk menghasilkan income yang lebih besar.
Husin
mempunyai ide dan mengutarakannya kepada Imron untuk merancang membuat pipa air
dari sumber mata air ke daerah itu. Namun Imron tidak setuju dengan mengatakan:
”Buat apa sulit-sulit dengan cara begitu, toh dengan cara mengambil dengan ember
penghasilan kita sudah lumayan kan?”
Tapi
Husin rupanya tidak putus asa, ia sampaikan alasan bagaimana keuntungannya
apabila nanti sudah jadi: “Ya itu sekarang, tapi nanti kita kan menjadi ringan
apabila sudah jadi, kita tidak perlu capek-capek seperti sekarang lagi”.
Imron
menjawab: ”Berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk itu? Bukankah kita
tidak punya uang sebanyak itu”.
Husin:
“Ya, kita sekarang memang tidak punya, tapi kita kan bisa membeli sedikit demi
sedikit sampai bisa jadi”.
Imron:
“Penghasilan kita saat ini kan sudah lumayan tapi juga tidak berlebihan, kalau
masih untuk itu kan ekonomi kita jadi sulit karena untuk membuat seperti itu
kan juga tidak mudah, ya kalau berhasil.”
Husin
“Saya yakin berhasil, bukankah air adalah kebutuhan fital bagi manusia?
Bukankah semakin lama kebutuhan itu akan semakin besar?”
Imron:
“Aaah sudahlah, bukankah kita sudah berkecukupan sekarang, daripada repot-repot
mikir ini dan itu penghasilan kita yang sekarang kan sudah pasti, kalau kamu
mau ya buat saja sendiri.”
Akhirnya
Husinpun mulai merancangnya. Tiap hari selain ia tetap bekerja mengambil air
dengan ember ia juga meluangkan waktunya untuk menggali tanah yang akan
dilewati untuk jalur pipa. Penghasilannyapun agak berkurang karena waktu
bekerja membawa air juga berkurang. Disamping itu sebagian hasilnya digunakan
untuk membeli pipa beserta peralatannya yang diperlukan.
Imron
mengatakan lagi kepada Husin: “Sudahlah, dari pada capek-capek lebih baik kita
bekerja yang sudah pasti saja, buat apa merancang yang aneh-aneh?” Tapi Husin
tidak putus asa ia terus merancangnya.
Imron
bisa membeli berbagai barang-barang kebutuhan hidup lain sehingga tampak lebih
mapan daripada Husin, tapi Husin hanya membeli pipa yang saat itu belum ada
hasilnya.
Begitulah…
waktu terus berjalan selama beberapa tahun, dan akhirnya… pipa itupun jadi.
Imron masih tetap mengambil air dari ember setiap hari dengan hasil seperti
sejak awal bekeja, dan Husin mulailah mengalirkan pipa airnya dan air itupun
mengalir. Husin tidak membawa ember lagi untuk mengambil air, tapi ia hanya
mengontrol kelancaran aliran air.
Kini
Husin bisa mendapatkan income dengan hanya sedikit kerja namun air terus
mengalir menuju ke daerahnya, uangpun mengalir ke kantongnya sederas aliran air
tanpa perlu repot-repot lagi seperti dulu. Di saat Husin sakit misalnya air
tetap mengalir dan uang berarti juga tetap mengalir, sedangkan Imron? Saat ia
sakit ia tidak bisa bekerja mengambil air, dan uangnya juga berhenti!
Rupanya
bukan hanya sampai di situ, masyarakat sangat antusias menyambut aliran air itu
karena sangat bermanfaat. Maka Husin merancang memperbesar lagi jalur pipa dan
memperbanyak cabang aliran airnya? Ia investasikan sebagian hasilnya untuk
membangun pipa yang lainnya lagi. Kini masyarakat gembira karena air bisa
terpenuhi dengan mudah, Husinpun juga gembira karena uang terus mengalir ke
kantongnya. Karena jumlah pipanya cukup banyak maka ia mengajak beberapa orang
untuk bekerja mengurusi aliran air itu, mencatat pelanggan dan pembayarannya.
Disaat Husin sedang berliburpun atau sedang sakit uangnya tetap mengalir.
Kini,
tahun demi tahun telah berlalu, Husin dan Imron sudah sama-sama tua, keadaannya
sungguh jauh berbeda. Imron kini tergantung dengan anaknya untuk kehidupannya
karena sudah tidak bisa mengambil air lagi, sedangkan Husin? Ia kini tinggal
menikmati hasilnya. Ia bisa hidup dengan tenang, bisa mengadakan
kegiatan-kegitan sosial kepada masyatakat di sekitarnya. Usahanyapun nanti akan
bisa diwariskan kepada anak cucunya.
Cara memiliki sistem
Bagaimana
cara untuk memiliki sistem? Menurut pakar bisnis Robert T. Kiyosaki dalam
bukunya “Guide To Investing” ada 3 cara sbb:
1.Membuat
sendiri
Untuk
membuat sendiri sistem sangat besar modal yang diperlukan. Namun seperti yang
sudah dibahas, ada bisnis yang sudah bisa berjalan dengan modal yang kecil
saja.
2.Waralaba
/ Francise
Pemilik
bisnis yang sudah canggih untuk memperlebar sayap usahanya maka mengajak
orang-orang dari daerah lain untuk ikut dalam sistemnya yaitu membuka cabang,
itulah bisnis waralaba/franchise. Contoh, MD memperluas cabangnya di Indonesia
dengan menawarkan peluang tersebut kepada orang Indonesia untuk membeli
waralaba atas nama MD. Dengan biaya pembelian itu maka pemilik waralaba di
Indonesia selain menyiapkan lahan dan tempat maka akan mendapatkan berbagai
perlengkapan di bawah bendera MD dan mendapatkan training untuk menjalankan
usaha tersebut. Pemilik sistem (MD) untung, yang ikut sistem yaitu (pemilik
waralaba) juga untung.
3.Mengikuti
sistem bisnis
Mengikuti
bisnis pihak lain seperti reseller (membeli dan menjual/promosi), afiliasi (menjual/promosi),
dropship (menjual tanpa men-stok) tidak perlu memiliki sistem. Prosedurnya
adalah pemilik bisnis yang memiliki sistem, member (yang ikut dalam bisnis)
adalah yang masuk/ikut dalam sistem. Income yang didapat oleh member adalah
sesuai dengan jumlah penjualan yang dihasilkannya.
Cash flow orang-orang kaya
Menurut hasil
survey orang-orang kaya yang ada umumnya berasal dari orang kebanyakan (tidak
kaya) dan bukan warisan. Bagaimana sistemnya sehingga bisa demikian? Bagaimana
mereka bisa mendapatkan kekayaan?
Inilah Cash flow
orang-orang kaya:
1.Sebagian penghasilan untuk investasi,
2.Sebagian hasil investasi untuk investasi lagi,
3.Ulangi terus langkah 1 & 2.
Itulah cash flow
bagaimana orang-orang tersebut bisa menjadi kaya. Untuk itu ikuti dengan
konsisten cash flow tersebut untuk meraihnya. Maksimalkan asset. Perlu
diketahui bahwa asset adalah sesuatu yang bisa digunakan untuk menghasilkan
uang. Jadi rumah dan mobil yang ditempati bukanlah merupakan asset karena tidak
produktif, tapi apabila rumah yang dikontrakkan atau mobil yang disewakan itu
adalah termasuk asset. Semua milik perusahaan adalah asset karena merupakan
alat untuk usaha.
Untuk
modal investasi yang besar tidaklah sulit untuk mencari tempat investasi pada
perusahaan-perusahaan yang besar karena sistim manajemen yang sudah
profesional dengan sistim akuntansi
(laporan keuangan) yang bagus, juga bisa membeli investasi di pasar saham.
Namun untuk modal kecil perlu kreatifitas sendiri untuk menanamkan modalnya
dalam bidang yang bernilai investasi. Apabila konsisten dengan rancangan cash
flow di atas maka nilai invesatasi seperti bola salju yang semakin lama semakin
besar. Contoh investasi pada masyarakat kecil : Pemilik toko
menanamkan kembali hasil/laba tokonya untuk mengisi kembali , Petani di desa
membeli kambing/sapi untuk dikembang biakkan, Orang yang tidak bisa memelihara
kambing / sapi dipelihar/diternakkan oleh orang peternak kambing.
Paradigma Lama:
Sekolah -> capai nilai tinggi -> cari pekerjaan -> keamanan finansial.
Paradigma
Baru:
Sekolah -> capai nilai tinggi -> bangun bisnis -> kebebasan finansial.
Untuk
mencapai kekayaan adalah dengan mengikuti paradikma baru.
Keamanan
finansial adalah penghasilan yang sudah ditentukan jangka waktu dan jumlahnya
dengan pekerjaan yang juga sudah ditentukan pula waktunya, tidak mempunyai
sistem namun bekerja pada sistem. Sedangkan kebebasan finansial adalah bebas
untuk menentukan waktu kerja dan nilai pendapatannya yang mana besar kecilnya
akan sangat tergantung dengan hasil usahanya.
Keamanan financial :
|
Kebebasan financial :
|
-Kerja
untuk orang lain
|
-Kerja
untuk diri sendiri
|
-Kerja
dilakukan menurut jam
|
-Kerja
dilakukan menurut kalender
|
-Jam
kerja tetap
|
-Jam
kerja luwes
|
-Jadwal
tetap
|
-Jadwal
berdasar bagi tugas-tugas
|
-Beban
kerja tetap
|
-Beban
kerja berubah menurut tuntutan tugas
|
-Lokasi
kerja ditetapkan
|
-Lokasi
kerja bisa dipilih
|
-Tugas-tugas
kerja adalah spesifik
|
-Tugas-tugas
kerja berbeda-beda
|
-Peran
ditentukan oleh gambaran pekerjaan
|
-Peran
ditentukan oleh tuntutan tugas-tugas
|
-Rumah
dan kerja terpisah
|
-Rumah
dan kerja bisa dipadukan
|
-Kebiasaan-kebiasaan
kerja adalah metodis
|
-Kebiasaan-kebiasaan
kerja adalah lentur
|
-Perilaku
sikap kerja terkendali
|
-Perilaku
sikap kerja ekspresif
|
-Keterdugaan
lebih disukai
|
-Spontanitas
lebih disukai
|
-Menunda
kebebasan hingga pension
|
-Memikmati
kebebasan sekarang.
|
Saat
ini di Indonesia sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Saat ini Anda
mungkin punya lebih banyak peluang menjanjikan untuk bekerja sendiri dari pada
menemukan pekerjaan yang baik dan berupah tinggi.
Jadi
mengapa orang yang sudah bekerja mapan perlu memiliki bisnis yang bersistem?
Menurut menurut Robert Kiyosaki ”Orang-orang terkaya di dunia mencari dan
membangun jaringan (sistem), orang lain mencari pekerjaan”.
Ikuti
cash flow untuk meraih kekayaan seperti yang telah dibahas di depan yaitu
bisnis yang bersistem. Keuntungan dalam bisnis bersistem:
1. Nilai investasi berputar terus dan berpotensi
mendapatkan penghasilan yang berlipat ganda dibandingkan dengan tabungan,
2. Nilai investasi akan mengikuti inflasi. Contoh
kita beli 1 gram emas tahun 1990 dengan harga Rp.23 ribu, tahun 2000 1 gram
emas sekitar Rp.150.000,-, tahun 2010 harganya sekitar Rp.450 ribu, maka
apabila dijual sekarang yang didapat adalah dengan nilai sekarang. Begitu juga
investasi yang sudah menjadi asset misalnya barang
dagangan, apabila ada kenaikan harga barang maka otomatis nilai barang itu juga
naik mengikut inflasi.
Pekerjaan jangka pendek dan jangka panjang
Pekerjaan
jangka pendek adalah pekerjaan yang dikerjakan sekarang dan menghasilkan uang
sekarang juga, untuk selanjutnya adalah tergantung dari pekerjaan selanjutnya.
Ini adalah untuk pekerja/employe. Pekerjaan jangka panjang adalah pekerjaan
yang dilakukan sekarang disamping menghasilkan sekarang tapi juga mempunyai
nilai investasi untuk jangka panjang ini adalah untuk pe-bisnis.
Sekarang
lihatlah bagaimana pekerjaan Anda?
A.Sudah layak.
Bersyukurlah
karena saat ini sulit mencari pekerjaan yang layak. Namun jangan lupa untuk
memiliki/ikut bisnis yang bersistem.
B.Tidak layak atau kurang layak.
Bila
hendak melangkah ke profesi lain ada 3 istilah:
1.Bakar
kapal
Dengan
istilah bakar kapal, begitu mau pindah ke kapal lain, kapal sebelumnya dibakar
sehingga tidak bisa kembali lagi dan 100% alias alih profesi. Hal ini bisa
terjadi apabila optimis dengan profesi baru.
2.Pindah
kapal satu kaki
Yaitu
tetap menggunakan profesi / bisnis sebelumnya, bila sudah berhasil baru pindah
ke kapal lainnya.
3.Berpindah-pindah
kapal
Tetap
berbisnis/bekerja sebagaimanana sebelumnya, namun juga mengikuti bisnis lain.
Apapun
profesi Anda, profesi yang dijalankan ada kalanya karena keterpaksaan dan ada
kalanya karena kemauan.
Menurut
paul dan sarah Edward pakar kewirausahaan ada hal-hal yang bisa merubah
pekerjaan, yaitu:
1.Impian
yang pupus
Sekalipun
Anda bersekolah, bekerja keras, dan berbuat semampu Anda, Anda mungkin tidak
bisa mendapat suatu pekerjaan, apalagi pekerjaan yang bagus, atau pekerjaan
tetap. Ironisnya, meskipun diperlukan pendidikan tinggi untuk memperoleh nafkah
yang baik di masa kini, para lulusan perguruan tinggipun tidak menemukan
pekerjaan yang setara dengan pendidikan mereka dan harapan-harapan mereka. Maka
sebagai langkahnya ia bekerja apa adanya.
2.Impian
yang lahir dari krisis
Mungkin
sudah punya pekerjaan yang mapan, tapi krisis bisa saja terjadi yang tidak bisa
dihindari. Misalnya di-PHK, istri yang kehilangan suaminya sehingga memunculkan
suatu tekat “Saya Harus Berbuat Sesuatu…”.
3.Impian
lahir karena pilihan
Bagi
sebagian orang, tidak ada krisis yang mempercepat mereka mengejar impian-impian
mereka. Sangat berlawanan, mereka memutuskan saja tidak lagi mau
mengompromikan, menunda-nunda, atau melepaskan yang ada dalam hati dan jiwa
mereka. Jadi mereka menghimpun keberanian mereka untuk membuat suatu pilihan
tertentu yang akan mengubah hidup mereka. 40% dari mereka yang berusaha sendiri
telah mengambil putusan sadar untuk menemukan suatu rute mandiri menuju
impian-impian mereka. Mereka membaca atau mendengar tentang banyaknya peluang
menarik dan mengasyikkan yang sedang ditekuni orang-orang lain dan sangat
bersemangat untuk berbuat sesuatu tentang situasi mereka juga.
4.Impian
yang lahir karena kebetulan
Selain
menghadapi suatu krisis atau membuat suatu pilihan, sekitar 20% dari
orang-orang yang menetapkan masa depan mereka sendiri entah bagaimana
“tersandung” ke dalam kehidupan baru mereka secara tak disengaja/kebetulan.
Sekonyong-konyong mereka menjumpai suatu peluang yang sebelumnya tidak ada dan
menyadari itu bisa menjadi rute untuk melakukan apa yang selalu mereka ingin
lakukan. Atau mereka dihadapkan dengan suatu peristiwa berlawanan, serangkaian
kebetulan yang menyebabkan ditekuninya suatu jalur baru yang benar-benar tak
diduga atau diharapkan tetapi yang diterima dengan tangan terbuka. Dalam
menceritakan bagaimana mereka sampai melakukan apa yang saat ini mereka
kerjakan, mereka sering mengatakan sesuatu seperti “Siapa yang akan mengira…”
5.Kekuatan
yang mengubah alam kerja
Teknologi
yang merakyat yang telah banyak merubah alam kerja manusia dewasa ini.
Teknologi baru informasi dan komunikasi secara dramatis mengubah cara hidup dan
kerja kita. Teknologi baru juga tengah meletakkan perkakas-perkakas canggih
yang dulu tersedia hanya bagi organisasi-organisasi/perusahaan-perusahaan besar
menuju ke dalam genggaman orang-orang yang menggunakannya untuk memulai
usaha-usaha di rumah dan usaha-usaha kecil lain. Dulu, selain harganya juga
sangat mahal, komputer yang saat ini ada di atas meja kita membutuhkan
seruangan penuh dan beberapa tenaga untuk bisa dioperasikan. Mesin fotokopi
yang berdiri di dekatnya dulunya seukuran almari. Brosur yang bisa kita
hasilkan menggunakan komputer, software, dan printer kita dulunya membutuhkan
staf disain profesional dan percetakan luar. Mesin penjawab voice-mail
yang terletak di rak buku kita tidak lebih besar dari sebuah buku tetapi
mengerjakan apa yang dulu memerlukan sekretaris, dan saat mesin itu menerima
panggilan, si penelepon tidak tahu apakah ia telah menghubungi sebuah
perusahaan besar di sebuah gedung tinggi atau sebuah bisnis perorangan sambilan
yang beroperasi di kamar tidur.Kini dengan komputer dan teknologi
telekomunikasi, kita bisa bekerja nyaris dari mana saja, di kota atau pinggir
kota, kota kecil atau daerah pertanian, puncak gunung atau tepi laut, di darat
atau lepas pantai. Rumah, mobil, kapal, dan kantor kecil kita menampung
kemampuan sebuah perusahaan bonafid. Kita bisa memiliki telepon, komputer, printer,
fax, modem, dan mesin fotokopi bermutu profesional yang semua bisa muat dengan
mudah di atas meja atau di dalam almari! Sekarang potensi besar ini bisa
dijalankan oleh siapapun bahkan meskipun tidak mempunyai komputer sendiri hanya
rental (sewa) saja dan bisa menggunakan jasa warnet (warung internet).
Bagaimanakah
Anda? Sudah seharusnya Anda lebih inisiatif untuk memanfaatkan berbagai peluang
dari potensi yang ada. Dengan internet sekarang potensi besar ini terbuka untuk
semua orang, ya teknologi kini yang membuka peluang itu. Kita berpeluang untuk
membangun sistem yang canggih dari internet.
Untuk
jangka panjang kita bukan bekerja semakin keras karena tenaga yang semakin lama
semakin berkurang, tapi kerja yang lebih pintar. Untuk hal ini kita tidak bisa
mengandal kecerdasan otak atau IQ yang tinggi tapi perlu kecerdasan finansial
(FQ=Financial Quorient) yang akan mengubah pola pikir kita tentang keuangan
untuk jangka pendek dan panjang.
Cita-cita dan pekerjaan
Bagaimana
sikap Anda terhadap perkejaan?
Pertama, senang
sebagai suatu ibadah sebagai kewajiban yang diamanahkan kepada manusia, apa
yang diusahakan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk kebutuhan keluarga dan
kebajikan.
Kedua,
merasa sebagai beban hidup.
Ikuti sikap yang pertama.
Apa
Motiovasi Anda bekerja?
1.Untuk
mendapatkan materi sebanyak-banyak.
2.Untuk mencapai
kebahagiaan dengan cara memperoleh materi.
Motivasi
yang kedua.
Apa
cita-cita Anda?
Tentu
jawabannya satu.yaitu bahagia.
Hal apa yang bisa membahagiakan Anda? Hasil yang besar/materi yang banyak?
Bukan
segala-galanya. Materi merupakan satu alat saja untuk mencapai kebahagiaan,
tapi materi yang berlimpah bukan menjamin kebahagian, masih ada kebutuhan lain
yang harus dipenuhi. Hidup jadi nyaman apabila ada keseimbangan, ada kebutuhan
batin, kebutuhan bersama keluarga, kebutuhan beristirahat yang cukup, kebutuhan
rohani. Bertindak adillah kepada diri sendiri, keluarga dan orang lain. Hasil
besar tapi semakin sibuk itulah yang seringkali terjadi. Orang yang hanya
mempekerjakan dirinya saja dengan mengabaikan kesehatan, kurang ibadah dan
kebutuhan lain maka berarti tidak adil kepada dirinya sendiri.
Apa yang Anda lakukan seandainya tahu bahwa satu bulan lagi Anda meninggal dunia?
Tentu
beribadah sebanyak-banyaknya, berkumpul dengan keluarga, berlaku sosial kepada
orang lain. Kita tidak tahu kapan meninggal seharusnya bisa membagi waktu untuk
itu sejak sekarang. Oleh sebab itu mengapa kita sehari-hari hanya disibukkan
oleh pekerjaan yang seolah tidak kenal dengan waktu? Hal yang perlu digaris
bawahi adalah apakah Anda ingin menjadikan diri Anda P7 yaitu Pergi Pagi Pulang
Petang Pendapatan Pas-Pasan sampai akhir hayat? Tentu tidak ingin bukan?
Mendapatkan
pekerjaan yang mapan bukanlah merupakan cita-cita, tapi pekerjaan adalah sebuah
alat untuk mencapai cita-cita. Lalu apa cita-cita Anda?
Ikuti
cash flow orang-orang kaya. Tidak perlu mengandalkan jumlah yang besar tapi
perlu konsisten. Ikuti peluang yang mengarah pada perjalanan sistem.
Sikap
orang apabila mendapatkan peluang baru:
90%
menunggu bukti,
10%
mencoba,
Jadilah orang
yang berani untuk mencoba
Kesimpulan:
*Kita
perlu memiliki suatu langkah bisnis agar:
1.Semakin
lama menghasilkan income yang semakin besar,
2.Semakin
lama tenaga yang diperlukan semakin kecil (semakin ringan).
*Mengapa demikian?
- Waktu yang terus berjalan (tidak kembali) terus memakan usia kita,
- Semakin lama tenaga kita semakin berkurang,
- Semakin perlu banyak perhatian kepada keluarga,
- Semakin perlu ketenangan dan memperbanyak ibadah karena usia yang semakin berkurang (bukan bertambah lho…),
- Semakin perlu kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
*Jalan
keluar:
Membuat
atau mengikuti suatu bisnis yang menyebabkan:
- Sistim bekerja untuk kita,
- Waktu berjalan sebagai investasi.
Ingat
cash flow untuk meraih kekayaan:
- Sebagian penghasilan untuk investasi,
- Sebagian hasil investasi untuk investasi lagi,
- Ulangi terus 1 & 2.
Langkah
dengan contoh ilustrasi:
1.
Sekarang
tetap mengambil air dari ember (bekerja),
2.
Sebagian
hasil dari mengambil air di ember gunakan untuk membangun pipa (sebagian hasil
untuk merancang bisnis sistematis),
3.
Terus
ulangi dan lakukan dengan disiplin.
Seperti
ucapan Robert T. Kiyosaki:
"Lakukan
sekarang, sebelum Anda membutuhkan."
No comments:
Post a Comment